TIM BELA DIRI MANDAPRO EXIST JUARA 3 CABOR PENCAK SILAT DALAM KEJUARAAN PENCAK SILAT ANTAR PELAJAR SE JAWA- BALI DAN UNDANGAN PROVINSI SE INDONESIA

Event Prestasi

Mandapro Exist – Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar Kejuaraan Pencak Silat Antar Pelajar Se Jawa- Bali dan Undangan Provinsi se Indonesia 2019. Kejuaraan tersebut dilaksanakan pada tanggal 24 – 28 Desember 2019. Di Gor Bima UNESA.

Tim Bela Diri Mandrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Probolinggo atau dikenal sebagai Mandapro Exist Cabor Pencak Silat dalam Kejuaraan Pencak Silat Antar Pelajar Se Jawa- Bali dan Undangan Provinsi se Indonesia di UNESA mendapat Juara 3 atas nama Riizal Wahyu kelas XII IPS 2 (kelas G remaja 63-67kg) dan Faradita Nurul Aden kelas XI IPS 1 (kelas E remaja 55-59kg). Sebagai Juara 3 mereka mendapatkan Medali Perunggu. Sabtu, (28/12).

Menurut Bapak Fikri selaku guru olahraga MAN 2 Kota Probolinggo sekaligus pelatih mereka. Mereka latihan setiap hari Senin pukul 16.00 – 17.15 WIB dan sabtu 13.00-15.00 WIB dengan mebggunakan metode gabungan.

“Latihannya dilakukan dengan metode gabungan, di mana waktu dan tempatnya sama, tapi sesuai kelompok-kelompok perguruannya, berbeda-beda tapi satu tujan yaitu prestasi. Setiap hari Senin pukul 16.00 – 17.15 WIB dan sabtu 13.00-15.00 WIB.” Ungkapnya, Sabtu (28/12).

Setiap keberhasilan atau prestasi-prestasi yang di dapatkan oleh setiap siswa tak luput dari dukungan dari seorang pemimpin. Mohammad Alfan Makmur selaku kepala MAN 2 Kota Probolinggo selalu mensuport semua event lomba sekaligus mencarikan solusi pendanaan lewat Komite.

“Setiap ada event saya selalu mensuport dan mencarikan solusi pendanaan lewat komiti”. Ungkapnya, Sabtu, (28/12).

Keberhasilan murid membutuhkan peran berbagai pihak, salah satunya kepala sekolah. Bahkan kepala sekolah berperan penting sebagai pemimpin dalam manajemen sekolah, termaauk mengatur dan mensuport muridnya. Mohammad Alfan Makmur selaku kepala Mandapro Exist selalu mensuport setiap event.

“Salah satu kuncinya adalah pantang mundur dan berani mengambil risiko. Kalau diyakini sesuatu itu bisa, maka harus bisa.”. Ungkapnya, Sabtu, (28/12). (F/A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *