KEMAH DAKWAH LINGKUNGAN MAXIST 2024 Romadhon Berkah, Rajut Ukhuwah di Kampung Moderasi Lereng Bromo

Event

Kemah Dakwah Lingkungan 2024 di oleh Kader Lingkungan, Remaja Masjid, Pecinta Alam mengusung tema ; Romadhon Berkah, Rajut Ukhuwah. Kemah yang diikuti 90 peserta ini mengambil lokasi di Desa Sapikerep tepatnya di 3 masjid dan 3 mushola selama 28-30 Maret. Masjid Darusalam, Masjid An Nabawi, Masjid Nurul Fatah, Mushola Al Hikmah,mushola Nurul Fajar dan mushola Ad Dakwah.

Bagaimana keseruan 90 siswa menjalani Romadhon Bersama warga Tengger? Simak ulasan berikut

Kemah Dakwah Lingkungan menggabungkan kegiatan mabit (menginap), melakukan syiar agama dan berinterkasi dengan lingkungan alam, sosial dan budaya di wilayah tertentu.  Desa Sapikerep merupakan salah satu desa di Kawasan wisata lereng gunung Bromo. Beragam keyakinan berkembang di desa ini. Masyarakat muslim berdampingan dengan kaum Hindu,kejawen dan Sebagian Nasrani. Fakta inilah yang mendasari kegiatan Kemah dakwah dilaksanakan di Sapikerep.

              Dalam sambutannya, Suwandi Kepala Desa Sapikerep menyampaikan bahwa “semakin banyak warga desa yang menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Kehadiran MAN 2 dalam Kemah Dakwah diharapkan dapat menyemangati warga untuk beribadah dan meningkatkan kompetensi” Ujarnya di depan 100 peserta Kemah Dakwah dari unsur Kader Lingkungan, Remaja Masjid, Pecinta Alam, dan perwakilan organisasi serta mahasiswa Asistensi Mengajar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

              Dinginnya hawa lereng Bromo tidak menyurutkan peserta yang khusuk dalam ibadah sholat Fardu, Sholat Taraweh dan Tadarus bersama warga. Bahkan Imam sholat, bilal bergantian siswa dan mahasiswa UINMa. Bahkan Kepala Desa Sapikerep berkenan menjadi bilal di Mushola Al Hikmah. Di Masjid Darussalam jamaahnya paling banyak dan kompak dalam Tadarus bersama ibu-ibu, remaja dan anak-anak. Alfin, ketua Pecinta Alam berkesempatan menjadi imam sholat Fardhu dan Tarawih di Mushola Nurul Fajar,   Selepas tadarus, sekelompok siswa dari masjid Darusalam, mushola Nurul Fajar  masih harus menempuh perjalanan kembali ke titik kumpul di Balai Desa. Setiap langkah seolah menjadi menjadi saksi ikhtiar siswa-siswa dalam mencapai mutaqqun sebagaimana surat Al Baqoroh 183.

“Puji-pujiannya dalam Bahasa Jawa dan seperti Wayang ya bu” Ujar Fajar, peserta Kemah Dakwah sekaligus Ketua OSIM. Itu  Ngidung surup dari Pure di seberang Masjid Nurul Fatah. Inilah Moderasi, mereka beribadah di tempat yang berdekatan dan saling menghormati peribadatan masing-masing.

              Santri Taman Pendidikan Al Qur’an masjid An Nabawi, masjid Darussalam dan mushola Al Hikmah sangat antusias belajar bersama kakak peserta KDL. Aksi hadroh, sima’an bacaan Al Qur’an, kisah inspiratif, doa harian, merupakan materi menarik yang menjadi perekat silaturahmi dengan generasi Qur’ani di kampung lereng Bromo.

              Jumat Barokah. Lantunan Sholawat oleh team Hadrah Remaja Masjid  MAN 2 mengiringi 20 anak Yatim,Piatu memasuki balai desa untuk menerima bingkisan paket Romadhon yang dihimpun dari guru dan siswa MAN 2. Disusul penyaluran Zakat Fitrah kepada 46 dhuafa dan muallaf. Kepala Dusun Yuli Bersama Penyuluh Agama KUA Sukapura berkenan mengatur data anak yatim, dhuafa dan muallaf se wilayah desa Sapikerep dan sekitarnya.

“ Jumlah muallaf ada pendataan terbaru, banyak dari desa Sapikerep. Kemah Dakwah bisa mengakomodasi kegiatan yang bisa menguatkan komitmen keimanan para muallaf ini” Ujar Dina alumni MAN 2 Kota Probolinggo dan UINSA.

Tantangan moderasi dibuktikan peserta Kemah Dakwah dengan pendampingan pembelajaran di SDN Sapikerep1 dan SDN Sapikerep 2 yang selain muslim ada beberapa yang beragama Hindu. Salam Hongulun Basuki Langgeng – Langgeng Basuki menjadi salam adat sekaligus salam moderasi. Siswa-siswa sangat antusias belajar bersama siswa MAN 2 Kota Probolinggo. Games edukasi berbahasa Inggris, pengenalan rumah ibadah, outing Class, motivasi diri dalam membangun cita-cita, etika kepada guru dan orang tua. Sungguh pengalaman bermakna bagi peserta Kemah Dakwah saat mengamati keriangan dan kebahagiaan siswa-siswa dalam pembelajaran.

              Sebagaimana harapan Kepala MAN 2 bahwa siswa-siswa berjuang untuk mencapai mutaqun (bertakwa) salah satunya melalui Kemah Dakwah di bulan Romadhon. “Sudah puasa masih harus kerja keras di wilayah yang jauh dari madrasah, siswa bisa belajar dan berinteraksi dengan warga di kampung moderasi, berbagi rejeki, ilmu dan pengetahuan. Hal ini akan mendewasakan siswa sehingga lebih siap menghadapi kehidupan riil dengan tetap berprestasi, beretika, berakhlakul karimah. (Sulastri_2024)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *